Membedah Soal Deret Angka TIU: Kuasai 3 Pola yang Paling Sering Muncul
Selamat datang di salah satu “gym” untuk otakmu dalam Tes Intelegensia Umum (TIU): soal deret angka. Di antara soal-soal kemampuan numerik, deret angka adalah yang paling sering muncul dan menjadi tolok ukur kecepatanmu dalam mengenali pola tersembunyi. Sekilas, soal ini tampak sederhana, namun di bawah tekanan waktu, mencari pola yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri.
Kabar baiknya, kamu tidak perlu menebak-nebak secara acak. Sebagian besar soal deret yang ada di tes SKD dibangun dari beberapa pola dasar yang fundamental. Dengan mengenali dan menguasai pola-pola ini, kamu akan bisa membedah soal deret angka dengan lebih cepat dan sistematis.
Mari kita bongkar 3 pola utama yang paling sering muncul dan menjadi kunci untuk menaklukkan soal deret angka di TIU.
Aturan Main Utama: Fokus pada Pola, Bukan Angka
Sebelum kita mulai, tanamkan pola pikir ini: Angka-angka yang kamu lihat hanyalah “aktor”. Yang menjadi “sutradara” atau inti dari soal adalah pola atau operasi matematika yang menghubungkan mereka. Tugasmu adalah menemukan sang sutradara.
Cara paling dasar adalah dengan selalu memeriksa hubungan antara angka yang bersebelahan: dari suku pertama ke kedua, kedua ke ketiga, dan seterusnya. Jangan ragu untuk mencoret-coret kertas burammu!
Pola 1: Pola Aritmetika (Penjumlahan & Pengurangan)
Ini adalah pola paling dasar dan paling umum. Polanya melibatkan operasi penjumlahan (+) atau pengurangan (-) yang konsisten.
Pola Satu Tingkat (Operasi Tetap)
Artinya, operasi yang digunakan selalu sama di setiap langkahnya.
- Contoh Penjumlahan:
5, 11, 17, 23, __, __- Analisis:
- Dari 5 ke 11, operasinya adalah +6.
- Dari 11 ke 17, operasinya adalah +6.
- Dari 17 ke 23, operasinya adalah +6.
- Pola Ditemukan: +6 secara konsisten.
- Jawaban: 23 + 6 = 29, lalu 29 + 6 = 35.
- Analisis:
- Contoh Pengurangan:
92, 85, 78, 71, __, __- Analisis:
- Dari 92 ke 85, operasinya adalah -7.
- Dari 85 ke 78, operasinya adalah -7.
- Pola Ditemukan: -7 secara konsisten.
- Jawaban: 71 – 7 = 64, lalu 64 – 7 = 57.
- Analisis:
Pola Bertingkat (Operasi Berurutan)
Artinya, angka penjumlah atau pengurangnya itu sendiri membentuk sebuah pola deret.
- Contoh:
3, 4, 7, 12, 19, __, __- Analisis Tingkat Pertama:
- 3 ke 4: +1
- 4 ke 7: +3
- 7 ke 12: +5
- 12 ke 19: +7
- Analisis Tingkat Kedua: Lihat pola dari hasil di atas (1, 3, 5, 7). Polanya adalah +2 (deret bilangan ganjil).
- Pola Ditemukan: Penjumlahannya adalah deret bilangan ganjil. Setelah +7, selanjutnya adalah +9 dan +11.
- Jawaban: 19 + 9 = 28, lalu 28 + 11 = 39.
- Analisis Tingkat Pertama:
Pola 2: Pola Geometri (Perkalian & Pembagian)
Pola ini melibatkan operasi perkalian (*) atau pembagian (:) dengan angka yang konsisten.
- Kapan Harus Curiga Ini Pola Geometri? Jika kamu melihat lonjakan angka yang sangat besar dan cepat, kemungkinan besar itu adalah pola perkalian. Sebaliknya, jika angka menurun drastis, curigai pola pembagian.
- Contoh Perkalian:
3, 6, 12, 24, __, __- Analisis:
- Dari 3 ke 6, operasinya adalah *2.
- Dari 6 ke 12, operasinya adalah *2.
- Pola Ditemukan: *2 secara konsisten.
- Jawaban: 24 * 2 = 48, lalu 48 * 2 = 96.
- Analisis:
- Contoh Pembagian:
243, 81, 27, 9, __, __- Analisis:
- Dari 243 ke 81, operasinya adalah :3.
- Dari 81 ke 27, operasinya adalah :3.
- Pola Ditemukan: :3 secara konsisten.
- Jawaban: 9 : 3 = 3, lalu 3 : 3 = 1.
- Analisis:
Pola 3: Pola Larik / Pola Lompat
Ini adalah pola yang sedikit lebih tricky karena hubungannya tidak selalu dengan angka di sebelahnya.
Pola Lompat Satu (Deret Alternating)
Artinya, dalam satu baris soal, sebenarnya ada dua deret independen yang saling berselang-seling.
- Contoh:
10, 20, 13, 25, 16, 30, __, __- Analisis: Jika kamu mencari hubungan 10 ke 20, lalu 20 ke 13, polanya akan kacau. Coba lompat satu.
- Deret Pertama (Ganjil): 10, 13, 16, … Polanya adalah +3. Maka suku selanjutnya adalah 16 + 3 = 19.
- Deret Kedua (Genap): 20, 25, 30, … Polanya adalah +5. Maka suku selanjutnya adalah 30 + 5 = 35.
- Jawaban: 19, 35.
Pola Fibonacci
Ini adalah pola klasik di mana sebuah angka merupakan hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya.
- Contoh:
4, 5, 9, 14, 23, __, __- Analisis:
- 4 + 5 = 9
- 5 + 9 = 14
- 9 + 14 = 23
- Pola Ditemukan: Pola Fibonacci.
- Jawaban: 14 + 23 = 37, lalu 23 + 37 = 60.
- Analisis:
Meskipun ada banyak variasi dan kombinasi pola, penguasaan terhadap tiga pola fundamental ini—Aritmetika, Geometri, dan Larik—akan memberimu fondasi yang sangat kuat. Selalu mulai dari yang paling sederhana, tulis operasinya di kertas buram, dan jangan panik jika pola tidak langsung terlihat. Terkadang, kamu hanya perlu melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Selamat berlatih!